C. INDUKTOR
Induktor
adalah kumparan berupa lilitan kawat
email, penggunaannya dalam rangkaian
elektonika dapat berbentuk kumparan inti udara, berinti ferit dan berinti besi.
Induktor berinti udara dan ferit biasanya digunakan pada rangkaian yang bekerja
pada frekuensi tinggi seperti pemancar radio dan penerima radio.
Kegunaan
induktor adalah :
- sebagai
kopling yaitu melewatkan dc dan menahan ac
- bersama
kondenstor beresonansi menentukan frekuensi
- sebagai
filter.
Satuan
induktor adalah Henry disingkat H atau satuan lebih kecil mH dan uH.
Bentuk
induktor dapat berupa :
1. Kumparan tunggal, ada berinti udara, berinti ferrit
(garis putus-putus) dan juga berinti besi (garis lurus)
2. Kumparan primer dan sekunder disebut transformator,
juga ada berinti udara, ferrit dan besi
Simbol
induktor seperti gambar berikut :
Gambar 1. Simbol Induktor
Bentuk komponen induktor seperti gambar berikut :
Gambar 2. Bentuk
Komponen Induktor
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=6WfewH0NmV8
VIDEO Komponen Elektronika INDUKTOR
B. Kondensator
Kondensator
merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam jangka
waktu tertentu. Penggunaan kondensator pada rangkaian elektronika dan peralatan
listrik digunakan sebagai :
·
Kopling (penghubung), yaitu melewatkan arus bolak-balik
dan menahan
arus searah
·
Filter (penyaring)
·
Bersama L
(induktor) atau R (resistor) menentukan frekuensi
·
Mencegah/ menyerap percikan bunga api, seperti digunakan
pada saklar
dan motor listrik.
Macam-macam
kondensator
Kondensator
dibedakan atas :
Nilai kapasitas
kondensator ditentukan berdasarkan label yang tertera atau mengolah angka-angka
yang tertera.
Berdasarkan nilai
kapasitasnya kondensator bernilai tetap dibedakan atas :
1)
Kondensator elektrolit (ELCO = Electrolit Condensator)
Kapasitas elco biasanya paling rendah 0,1 µF dan memiliki
polaritas positip dab negatip. Berarti pemasangannya tidak boleh terbalik
terhadap polaritas tegangan listrik.
Simbol Elco dalam gambar rangkaian elektonika dapat
berupa :
Kapasitas kondensator
ditentukan dalam satuan Farad (F), mikro Farad (µF), nano Farad
(nF) dan piko Farad (pF), dimana :
1 F =
106 µF
1 F = 109 nF
1 F = 1012 pF
1 µF = 103 nF
1 µF = 106 pF
1 nf = 103 pF
2)
Kondensator non elektrolit
Kondensator ini berkapasitas di bawah 0,1 µF dan tidak
berpolaritas. Menentukan nilai kapasitasnya dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
membaca langsung nilai yang tertera dan mengolah nilai yang tertera.
Contoh :
Gambar 2. Membaca Nilai
Kondensator Non Elektrolit
b.
Kondensator bernilai tidak tetap
Nilai kapasitas
kondensator ini dapat diubah-ubah. Nilai kapasitas kondensator ini biasanya
dalam satuan piko Farad. Penggunaannya banyak digunakan pada rangkaian yang
bekerja pada frekuensi tinggi, seperti pada pemancar dan penerima radio.
Kondensator variabel dibedakan atas 2 jenis, yaitu :
1 ) Varco
( Variabel Condensator )
2 ) Trimmer Condensator
Gambar 4. Bentuk Komponen ELCO dan Non ELCO
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ehNAa63GElQ
A. RESISTOR
Resistor dapat diibaratkan seperti
batu-batuan di sungai atau sampah-sampah di kali atau selokan yang mana dapat
menahan atau mengurangi derasnya aliran air.
Pada rangkaian
elektronika komponen resistor banyak digunakan sebagai :
·
Pembatas atau penahan arus listrik
·
Pembagi tegangan listrik
·
Pengaman rangkaian terhadap beban lebih (overload)
·
Bersama C menentukan time constan
Macam-macam Resistor
a.
Resistor tetap (fixed resistor)
Nilai hambatan
resistor dapat ditentukan berdasarkan membaca kode warna atau membaca langsung
nilai yang tertera.
Contoh :
Gambar 1. Macam-macam Resistor Tetap
Menentukan nilai hambatan resistor berdasarkan kode warna s tandar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) dapat dipelajari pada tabel 1 dan 2 di bawah ini .
Komponen ini banyak digunakan
sebagai pengatur tegangan, arus dan frekuensi, seperti pada rangkaian catu daya
dan rangkaian tone control.
Perubahan nilai
hambatan resistor variabel dilakukan dengan cara memutar atau menggeser.
Resistor variabel
dibedakan atas 2 jenis yaitu :
1)
Potensiometer
Gambar 4. Simbol
Potensiometer
2)
Trimmer potensiometer (trimpot)
Gambar 5. Simbol
Trimpot
c.
Resistor non linear
Nilai
hambatan komponen ini dipengaruhi oleh perubahan kondisi sekitar atau perubahan
nilai besaran listrik pada rangkaian.
Resistor non
linear dibedakan atas :
1)
LDR (Light Dependent Resistor)
Komponen ini
disebut komponen peka cahaya karena nilai hambatannya berubah akibat cahaya
yang jatuh pada komponen tersebut. Besar kecilnya perubahan nilai hambatan
tergantung pada besar kecilnya intensitas cahaya. Komponen ini digunakan
sebagai sensor pada rangkaian kontrol elektronik.
2)
NTC dan PTC
Komponen ini
disebut sebagai komponen peka suhu. Besar kecilnya perubahan nilai hambatan
tergantung pada tinggi rendahnya suhu sekitar. Komponen ini digunakan sebagai
sensor pada rangkaian kontrol elektronik.
NTC (Negative
Temperature Coefisien) nilai hambatannya mengecil bila temperatur naik
(berbanding terbalik). Sedangkan PTC (Positive Temperature Coefisien) nilai
hambatannya berubah sesuai perrubahan temperatur (berbanding lurus).
Simbol NTC dan
PTC :
3)
VDR
VDR (Voltage
Dependent Resistor) nilai hambatannya
dipengaruhi oleh terjadinya perubahan tegangan pada rangkaian.
VIDEO TENTANG MATERI INI DAPAT DILIHAT DISINI
UNTUK Tes KLIIK disini
UNTUK Tes KLIIK disini
sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=VmwTMYtqUZg&t=76s
https://drive.google.com/file/d/1rQ7UYTzs5iPlIeMpBi4Qah0zqtWwf5fD/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/1rQ7UYTzs5iPlIeMpBi4Qah0zqtWwf5fD/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1rQ7UYTzs5iPlIeMpBi4Qah0zqtWwf5fD/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/1rQ7UYTzs5iPlIeMpBi4Qah0zqtWwf5fD/view?usp=sharing
Langganan:
Postingan (Atom)